Jumat, 24 Desember 2021

Pengalaman Pembuatan SKCK Online, menurutmu bagaimana?


Berawal dari masa kerja saya yang sudah mau berakhir pada 05 Januari 2022. Saya yang sudah bekerja sejak September 2015 di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Bekasi sebagai Bush Boy. Setiap tahun memang ada pergantian vendor outsourcing di tempat saya bekerja. Yang sebelumnya sudah 2 tahun memegang tender di tempat saya bekerja saat ini yang akan berakhir di tanggal  05 Januari 2022. Nah dipenghujung tahun biasanya banyak vendor yang menawarkan diri dan menunjukan keunggulan ya tentunya agar bisa dipakai di tempat saya bekerja (mall). Nah berhubung baru vendor (outsourcing) yang memegang maka saya harus menyiapkan lamarannya. Namun lamaran saya tidak semuanya baru alias masih ada yang kadaluawarsa, salah satunya SKCK. Saya belum sempat memperbaharui ya karena menurut saya vendor yang saat ini terlalu dadakan (tanpa ada tenggang waktu). Pihak administrasi saya pun mengetahui hal itu dan sudah menyampaikan ke pihak vendor baru dan untuk hal tersebut bisa diperbaharui setelah diterima di vendor baru itu.


Setelah selesai membuat persyaratan (CV) yang diharuskan diunggah secara online, pada hari Senin yang dadakan juga tanpa ada pemberitahuan dengan waktu yang cukup maka saya harus bergegas ke tempat kerja sebelum pukul 09:00 WIB. Saya kebetulan masuk kerja sore hari pukul 14:30. Saya juga heran kan katanya serba online pekerjaan saya nanti. Tapi kenapa mereka tidak memberitahukan lewat e-mail saja kalau ada tes & wawancara. Itu terus terpikirkan bahkan sampai sebelum tes dimulai. Dan sekitar beberapa jam dari tes hingga wawancara saya pun bersiap masuk kerja. Karena di shift siang itu saya harus ikut briefing hingga pukul 15:00 WIB dan beristirahat sebelum memulai pekerjaan di lapangan. Jadi dalam briefing sebenarnya sudah masuk kerja.


Pada hari Rabu saya mengantar teman saya memperpanjang SKCK di Polsek yang sesuai domisili ya. Anehnya kenapa pegawai di Polsek tersebut tidak melihat masa kadaluwarsa SKCK teman saya saat pihak loket dari Polsek tersebut meminta persyaratan perpanjang SKCK yang tidak berbeda jauh dengan pembuatan SKCK, padahal SKCK lamanya sudah tidak diperpanjang melebihi waktu yang ditentukan (maksimal 1 tahun) yang seharusnya membuat SKCK baru itupun pembuatannya harus di Polres Kota Bekasi. Itulah menurut saya tindakan yang harusnya dibenahi agar hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Seharusnya pihak kepolisian bagian SKCK harus jeli dalam menjalankan tugasnya agar amanah. Pembuatannya memang cepat cukup 10 menitan SKCK barupun sudah jadi setelah mengisi formulir 3 lembar berupa pertanyaan data diri, anggota keluarga dan tindakan kriminal yang pernah dilakukan. Melihat hal itu sayapun bergegas menyiapkan persyaratan pembuatan SKCK yang sama-sama sudah kadaluwarsa. Saya ini perantau, saya bertanya lewat sosial medianya Polres Kota Bekasi harus sesuai KTP domisili.


Saya membuat SKCK-nya secara online lewat situs resminya (https://skck.polri.go.id/) dan bisa diambil dari hari Senin-Jum'at sambil membawa persyaratannya. Karena kebetulan pada hari Kamis saya libur, saya pulang untuk mengambil SKCK di Polres Sumedang. Saya dari Bekasi berangkat pukul 09:00 WIB sampai di Polres Sumedang pukul 13:50. Namun bagian kepengurusan SKCK sudah tidak melayani pembuatan/perpanjang SKCK. Saya lihat jam operional Polres Sumedang hingga pukul 15:00. Saya merasa kecewa sih jadinya. Dulu saja saya membuat SKCK di Polsek Tanjungmedar di waktu yang sama masih dilayani dengan baik. Ini kenapa di Polres Sumedang tidak demikian? Mohon jadi perhatian bagi kepolisian yang saat ini citranya kurang baik di mata masyarakat setelah banyak kejadian yang kurang pantas. Seperti kejadian di Jaktim di mana polisi menolak laporan korban permapokan (sumber: Kompas). Ayolah polisi kembalikan citramu yang seharusnya mengayomi masyarakat Indonesia agar terwujudnya negara aman dan damai. 

Kamis, 16 Juli 2020

ASUS VivoBook S14 S433 - Dare To Be You




Di masa pandemi COVID-19 ini beberapa lembaga pemerintahan, pendidikan serta instansi lainnya di Indonesia harus bekerja di rumah (work from home/WFH). Berkat adanya WFH, penjualan PC ataupun notebook-pun meningkat. Vendor asal Tiongkok, ASUS menjadi pemimpin pangsa pasar di Indonesia lewat seri VivoBook dan ROG ataupun TUF. Salah satu yang seri VivoBook yang menyubang keberhasilan ASUS merajai pangsa pasar Indonesia yaitu ASUS VivoBook S14 S433 yang sudah hadir di Indonesia sejak akhir kuartal I 2020.


DISPLAY


ASUS VivoBook S14 S433 memiliki bentuk clamshell dan material yang digunakan yaitu aluminium alloy serta bobot 1.4kg dengan dimensi 32.49 x 21.35 x 1.59cm. Notebook ini memiliki layar 14" dengan tipe layar LED-backlit IPS Panel HD (1920 x 1080p) dan rasio 16:9. Berkat Frameless NanoEdge display (rasio 85% screen-to-body) dan teknologi wide-viewnya membuat tampilannya ringkas. Hadir dalam 4 pilihan warna: Indie Black, Gaia Green, Dreamy Silver dan Resolute Red yang cocok untuk kaum Milenial.


PERFORMA


ASUS telah menghadirkan tipe VivoBook yang paling trendy dengan performa terbaik dan hadir dengan prosesor Intel Core 10th Generation. Ada 2 pilihan prosesor yang disediakan oleh ASUS VivoBook S14 S433 yaitu Intel Core i5 dengan clock speed 1.6GHz quad-core serta Turbo Boost hingga 4.2GHz dan 6MB cache atau Intel Core i7 dengan clock speed 1.8GHz quad-core serta Turbo Boost hingga 4.9 GHz dan 8MB cache. Notebook ini  telah menjalankan "Windows 10 Home" dan menggunakan grafis besutan NVIDIA, GeForce MX250 dengan kekuatan VRAM 2GB GDDR5 yang mampu memenuhi performa notebook itu sendiri. Notebook ini telah menggunakan RAM 8GB 2666MHz DDR4 namun tidak bisa ditambah lagi karena sudah on board. Akan tetapi, notebook ini performanya akan optimal berkat dukungan SSD 512GB PCIe dan Intel Optane Memory H10 dengan Solid Stae Storage 32GB Optane.


AUDIO & KAMERA


Di bagian audio, notebook ini sudah menggunakan  ASUS SonicMaster yang memiliki sistem audio stereo suara sekitar dan penguat kinerja audio agar performa yang maksimum. Mikropon Array dengan dukungan pengenalan suara Cortana milik Microsoft. Audio milik ASUS VivoBook S14 S433 ini dilengkapi speaker dari Harman Kardon dan mendukung headphone 3.5 jack. Terdapat pula software Audio Wizard untuk pengoptimalan suara. Di sektor kamera sudah mendukung HD Camera. Dukungan software lainnya di dalam notebook ini yaitu ASUS Splendid dan ASUS Tru2life Video.


KONEKTIVITAS & ANTARMUKA


Di sisi konektivitas, ASUS VivoBook S14 S433 sudah mendukung Intel Wi-Fi 6 dengan tampilan Gig+ (802.11ax) dan Bluetooth V5.0. Bagian antarmukanya sudah mendukung beberapa konektor seperti: USB 3.2 Gen 1 Type-C, USB 3.2 Gen 1 Type-A, USB 2.0 (2), HDMI, Audio combo jack, MicroSD card reader dan DC-in.



FITUR


Notebook berukuran 14" ini menggunakan prosesor Intel Core 10th Gen yang hemat daya dengan dukungan fitur premium seperti fingerprint sensor, teknologi fast charging: 60% dalam waktu 49 menit, serta full-size backlit  keyboard (dengan 1.44mm key travel). Baterainya 50Wh 3-cells lithium polymer dengan adaptor daya 65W. Bagian touchpad sudah mendukung fitur intelegensi penolakan telapak tangan. Teknologi touchpad  (PTP) presisi ini mendukung gerakan cerdas (smart gestures) hingga 4 jari. Laptop sudah mendukung login dengan mudah lewat fitur Windows Hello yang memanfaatkan sensor sidik jari yang tersedia di laptop.

Beragam fitur dan konektivitas yang disajikan sangat memenuhi kebutuhan kaum Milenial dan Generasi Z karena  unggul di kelasnya. Untuk soal harga, ASUS VivoBook S14 S433 ini dipatok RP.13Juta untuk Intel Core i5 dan Rp15Juta untuk Intel Core i7 yang terpampang di situs resminya ASUS.

Selasa, 14 Juli 2020

Pengalaman Perbaikan Laptop ASUS di Service Center






Pada tanggal 04 Juli 2020 saya mengunduh dan menginstal pembaharuan perangkat (firmware) di laptop ASUS (VivooBook Max X441UB). Di tengah pengunduhan/penginstalan banyak yang macet karena koneksi internet saya kurang stabil, saya menggunakan koneksi wi-fi dari smartphone yang saya gunakan. Karena terlalu lama dan masih banyak pembaharuan yang harus saya unduh/instal, saya memencet menu restore di pengaturan dengan maksud akan mengembalikan seperti awal layaknya saya merestore smartphone. Saya kira akan seperti smartphone akan baik-baik saja, ternyata laptop malah bermasalah. Laptop saya stuck on blue screen (Startup Repair).


Saya browsing dan melihat cara-cara di YouTube untuk menyelesaikan masalah tersebut. namun tidak membuahkan hasil. Akhirnya saya pasrah, mau tidak mau saya harus membawanya ke service center pada tanggal 06 Juli 2020 di ASUS Service Center STC Senayan (Lantai 1) yang beralamat Jalan Asia Afrika Pintu IX, Jakarta Selatan - 10270. Saya berdomisili di Kota Bekasi. Saya sebenarnya khawatir untuk pergi ke Jakarta karena dalam masa pandemi COVID-19 ini, terlebih Jakarta masih tinggi kasus yang positifnya.


Saya menggunakan kendaraan umum KRL dan Bus Transjakarta untuk mencapai tujuan. Tak lupa mengenakan masker sebagai pelindungan diri. Berangkat dari Stasiun Bekasi pukul 09:00 an dan sampai tujuan pukul 10:45 an. Saya masuk ke mall STC Senayan lewat lobby seberang Senayan City. Sebelum masuk mall saya dicek suhu terlebih dahulu oleh petugas mall, karena suhu saya berada di angka normal maka saya diperbolehkan masuk mall. Saya langsung mencari ASUS Service Center di lantai 1, ternyata sudah banyak yang mengantri. Sampai di ASUS Service Center saya dilayani oleh petugas keamanan (security) dari pihak ASUS. Saya dicek suhu terlebih dahulu sebagai salah satu rangkaian menjalankan protokol kesehatan di tempat umum. Saya diijinkan masuk dan diberi nomor urut (no urut A24) untuk bisa dilayani, karena tanpa nomor urut tidak bisa dilayani. Saya menunggu di luar karena di dalam service center sudah banyak yang menganteri dan dibatasi kapasitasnya sebai bentuk physical distancing. Saya mengintip dari luar service center ternyata nomor urutnya sudah meuju angka 20 yang sudah dilayani

Saya masuk untuk meunggu giliran dilayani oleh petugas customer service yang hanya ada 2 counter, namun pelayanan lumayan cepat. Nomor urut saya dipanggil oleh petugas customer service di counter 2. Saya disambut oleh petugas customer service yang ramah, namanya Mba Okta. Saya menerangkan permasalah laptop saya secara rinci, Mba Okta menscan laptop saya dan ternyata memang permasalan bahwa laptop tersebut tidak bisa masuk ke sistem. Laptop tersebut tidak bisa langsung diperbaiki, harus ditinggal kurang lebih 5 harian. Saya sudah mendaptarkan laptop saya di MyASUS sebelumnya, jadi saat saya memberikan nomor HP saya ke petugas di sistemnya sudah terdeteksi beberapa data yang saya masukkan di aplikasi MyASUS. Saya diberitahu untuk mengecek status perbaikan saya diminta untuk menscan barcode yang ada di formulir perbaikan. Tinggal memasukkan nomor seri atau nomor RMA dan pelayananpun selesai tinggal meunggu pemberitahuan perbaikan selesai lewat pesan (SMS).

Pada tanggal 08 Juli 2020 saya cek di aplikasi MyASUS dan ternyata sudah selesai diperbaiki dan siap untuk diambil. Keesokan harinya saya diberitahu leawat SMS bahwa unit telah selesai diperbaiki. namun karena hari itu (kamis) saya kerja saya menunggu esok harinya (jum'at) karena kebetulan WFH. Saya pergi ke sana jam 08:00 sampai tujuan jam 09:20. Sampai di service center saya diberi nomor urut B04 karena kebetulan belum banyak yang ke service center jadi  saya antri di dalam. Nomor antrian sayapun dipanggil di counter 1, saya langsung menyerahkan nomor urut berikut formulir perbaikan. Petugas customer service pun menginput id perbaikan saya di komputernya. Seraya mengambil laptop saya yang sudah diperbaiki, saya disuruh mengisi beberapa survey yang sudah disiapkan di smartphone ASUS milik petugas customer service. Setelah selesai saya mengisi survey, saya diberitahu bahwa laptop saya memiliki garansi hingga 30 september 2021 dan masa garansi baterai hingga akhir bulan tahun ini. Karena masih dalam masa garansi, saya tidak dikenakan biaya perbaikan terlebih yang bermasalah hanya software. Akhirnya laptop saya kembali seperti awal meskipun data-data hilang.